Mewujudkan Pemerataan Pendidikan Berkualitas lewat Inovasi Teknologi Pendidikan

 


KOMPAS.com - Pendidikan.id, platform yang mengembangkan produk dan layanan di bidang teknologi pendidikan, melalui CEO-nya, Santoso Suratso menegaskan pentingnya kolaborasi menjawab tantangan masih belum meratanya pendidikan berkualitas. "Pendidikan merupakan tonggak utama dalam membangun masa depan suatu bangsa. Namun, menjalankan misi ini bukanlah tugas tunggal pemerintah atau individu semata, melainkan sebuah perjuangan bersama dari semua elemen masyarakat, industri, dan bisnis," ungkap Santoso. Dia juga menegaskan pentingnya pembinaan literasi, numerasi, dan sains sejak dini guna membangun keunggulan yang signifikan bagi perkembangan anak-anak. "Pemerintah mengajak putra-putri terbaik bangsa dari segala latar belakang untuk bersatu dalam membangun fondasi kokoh di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo menuju Indonesia Emas," jelasnya. Hal ini memberikan semangat bagi semua pihak untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi besar ini. Namun, di balik semangat tersebut, tantangan besar masih menghadang. Salah satunya adalah sulitnya akses terhadap pendidikan berkualitas, terutama di daerah-daerah 3T yang masih tertinggal. Kondisi ini menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya mencapai kesetaraan pendidikan di seluruh pelosok negeri. Terkait hal itu, Santoso Suratso menyampaikan, pihaknya melalui lebih dari 10 tahun riset dan pengembangan, berhasil menciptakan inovasi untuk memperkuat pendidikan merata dan adil melalui Kipin Classroom dan Kipin Max. "Inovasi ini adalah 100 persen karya putra-putri Indonesia, sebuah karya yang membanggakan kita semua," ungkapnya. Dia menjelaskan, Kipin menjadi harapan dalam membangun sekolah unggul yang terintegrasi di setiap kota dan desa, mengatasi tantangan transformasi digital yang dihadapi sekolah-sekolah masa kini. Santoso juga menjelaskan, Kipin menyediakan menyuguhkan beragam materi pembelajaran berbasis kurikulum Kemendikbudristek dan Kemenag, termasuk materi Merdeka Belajar. Inovasi ini juga menyediakan 5.000 buku pendidikan sekolah, 2.000 video pembelajaran, 50.000 latihan soal tryout, 500 bacaan literasi pendidikan, dan 500 buku aktivitas untuk anak. "Selain itu dalam Kipin juga sudah termasuk software untuk kegiatan asesmen atau ujian, sehingga kegiatan evaluasi pembelajaran di sekolah menjadi mudah, simple, efektif dan murah tanpa butuh kertas lagi," jelasnya. 

Inovasi Akses Tanpa Koneksi Internet

Lebih jauh Inovasi ini didukung teknologi intelijen server terintegrasi dengan perangkat keras yang memungkinkan Kipin diakses tanpa koneksi internet. "Hal ini memungkinkan guru dan siswa untuk menikmati akses pendidikan yang berkualitas kapan pun dan di mana pun. Pengguna mengakses Kipin melalui aplikasi Kipin School 4.0 dengan cara penggunaan yang sangat mudah," ungkap Santoso. Ia menjelaskan, Kipin bisa digunakan di berbagai platform perangkat yang umum ada di pasaran baik Android, iOS, Windows dan Chromebook. "Dengan Kipin, pemerataan pendidikan berkualitas bukan lagi sekadar impian, tetapi menjadi kenyataan. Program pemerintah dalam penguatan literasi, sains, teknologi dan asesmen di daerah 3T dapat terwujud," tambahnya. Santoso Suratso juga berharap, teknologi Kipin bukan hanya menjadi terobosan dalam pendidikan, tetapi juga menjadi pondasi kuat bagi kemajuan bangsa Indonesia menuju masa depan yang gemilang. "Dengan teknologi yang memungkinkan pendidikan yang merata dan berkualitas untuk sekolah di seluruh Indonesia, dengan begitu maka Indonesia maju mendekat menuju cita-cita Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik Aktivis atas Kurikulum Merdeka: Tak layak Jadi Kurnas, Perlu Evaluasi

"Bullying" Merupakan Dosa Besar Pendidikan Indonesia